/

Akankah Gen-Z Menjadi Masalah Bagi Birokrasi Jateng ke Depan? Langkah Transisional Menutup Gap Antar Generasi

  • Arif Sofianto BRIDA Provinsi Jawa Tengah
  • Hendra Try Adrianto FISIP UNDIP Semarang
  • Tri Susilowati BRIDA Provinsi Jawa Tengah
  • Setyo Aji Wijayanto BRIDA Provinsi Jawa Tengah

Abstract

Riset BRIDA Jawa Tengah Tahun 2023 menemukan fakta adanya fenomena gap generasi
(generation gap) di lingkungan birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Fenomena ini muncul dalam
persepsi saling menuduh satu dengan yang lain terkait kekurangan dan kelemahan pada generasi yang
berbeda. Gen-Z menilai generasi senior serba lambat, kurang egaliter, dan sedikit membuka ruang aspirasi,
sebaliknya generasi senior menilai gen-Z kurang memiliki kesantunan, tidak komunikatif, dan terlalu
menuntut. Jika situasi ini tidak disikapi dengan bijak, maka dampak buruknya akan semakin membesar.
Teridentifikasi setidaknya ada 4 (empat) potensi masalah dari tidak terkelolanya gap antar generasi ini.
Pertama, kemampuan penggunaan teknologi digital yang tersia-siakan dan tidak termanfaatkan dengan baik
dari pegawai gen-Z. Kedua, suasana kerja tidak nyaman karena kurangnya kepercayaan (trust) antar
generasi. Ketiga, tidak berkembangnya kreativitas dan produktivitas karena suasana kerja yang kurang
nyaman dan egaliter. Keempat, dalam jangka panjang, birokrasi akan kekurangan SDM gen-Z yang
berkualitas unggul. Policy brief ini merekomendasikan: (1) mendorong model kepemimpinan fasilitatif di
masing-masing OPD; (2) mengembangkan model pelatihan, pembekalan, bahkan mentorship yang sensitif
terhadap dinamika lintas generasi (cross-generation); (3) menciptakan lingkungan kerja yang inklusif; dan (4)
mengujicobakan kebijakan kerja fleksibel.

Published
2025-02-24
Section
Policy Brief