EVALUASI PEMBERIAN PAKAN DENGAN JUMLAH MULTINUTRIENT BLOCK YANG BERBEDA SEBAGAI SUPLEMEN TERHADAP PERFORMANS KAMBING KACANG
Abstract
Pemberian multinutrien blok sebagai pakan pelengkap bertujuan untuk mengkatalisis pemanfaatan yang lebih efisien dari pakan ternak berkualitas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan performans kambing Kacang yang baik melalui pemberian jumlah multinutrien blok (MNB) yang tepat. Metode eksperimental menggunakan 12 ekor Kambing Kacang jantan umur 7 bulan yang dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan berat badannya yaitu, K1 (18,75 ± 1,25 kg), K2 (16,20 ± 1,20 kg) dan K3 (14,20 ± 1,20 kg). Hijauan jagung dan konsentrat sebagai pakan basal dengan komposisi 20:80. Konsentrat disusun dari bahan baku pakan berupa dedak padi, pollard, kulit kopi, molases. Bahan baku penyusun multinutrien blok terdiri atas hijauan jagung, urea, cangkang kerang darah, cangkang telur, molasses, bentonite dan garam. Rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan (T0: Hijauan+Konsentrat, T1: T0+5g MNB, T2: T0+10g MNB, T3: T0+15g MNB) dan 3 ulangan digunakan pada penelitian ini. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi bahan kering, bahan organik dan total digestible nutrients (TDN). Hasil penelitian menunjukkan pemberian MNB tidak memberikan pengaruh nyata pada konsumsi bahan kering disimpulkan bahwa pemberian MNB tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi bahan kering T0 (1066 g), T1 (936 g), T2 (952 g) T3 (895 g), bahan organik T0 (967 g), T1 (844 g) T2 (842 g), T3 (800 g), total digestible nutrients T0 (693 g), T1 (603 g), T2 (629 g), T3 (570 g) dan pertambahan bobot badan T0 (5 kg/ekor), T1 (6,2 kg/ekor), T2 (5,5 kg/ekor), T3 (5,2 kg/ekor) pada Kambing Kacang. Pemberian multinutrien blok sebaiknya diberikan sebagai pakan pelengkap pada ransum berkualitas rendah untuk meningkatkan efisiensi pakan.
References
Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI. 2017. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2017. http://ditjenpkh. pertanian. go.id
Devendra, C and Burns, M. 1983. Goat Production in the Tropics. Commonwealth Agricultural Bureau. pp. 183.
Dinata, D.D, Widiyanto dan R.I. Pujaningsih. 2015. Pengaruh Suplementasi dan Proteksi Minyak Biji Kapuk Terhadap Fermentabili-tas Ruminal Rumput Gajah pada Sapi Secara In Vitro. Agripet Vol 15, No. 1, April 2015
Ensminger, M.E. 2002. Sheep and Goat Science 6th Ed. Interstate Publishers Inc, Illinois.
Fani, F., R.I. Pujaningsih dan B.W.H.E. Prasetiyono. 2016. Evaluasi Partikel Hijauan pada Bebagai Ukuran dalam Ransum Segar terhadap Palatabilitas dan Kecernaan pada Kambing Lokal. Buletin Sintesis., 20(3):28-31
Garcia, L.O. and J. I. R. Restrepo. 1995. Multinutrient Block Handbook. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.
Hamdan, B.P., Purwanto, D.A., Astuti, A., Atabany, dan E. Taufik. 2018. Respon Kinerja Produksi dan Fisiologis Kambing Peranakan Ettawa terhadap Pemberian Pakan Tambahan Dedak Halus pada Agroekosistem Lahan Kering di Kalimantan Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 21: (1):73.-84
Harris, L.E. 1970. Nutrition Research Technique for Domestic and Wild Animal. An International Record System and Procedure for Analyzing Sample. Animal Science Department. Utah State University Logan, Utah.
Hartz. S. 2016. Introduction to Goat Nutrition. Agricultural Research and Extension Programs. Langston University. United States.
Infitria dan Khalil. 2014. Studi produksi dan kualitas hijauan di lahan padang rumput UPT peternakan Universitas Andalas Padang. Buletin Makanan Ternak. 101(1): 25-33.
Kearl, L. C. 1982. Nutrients Requirements of Ruminants in Developing Countries. Internasional Feedstuffs Institiute Utah Agricultural Experiment Station Utah State Logan University, Utah.
Laksana, A. A., E. Rianto dan M. Arifin. 2013. Pengaruh Kualitas Ransum terhadap Kecernaan dan Retensi Protein Ransum pada Kambing Kacang Jantan. J. Animal Agriculture. 2(4): 63-72.
Mubi, A. A., I. D. Mohammed and A. Kibon. 2012. Effects of Multinutrient Blocks Supplementa-tion on the Performance of Cattle Grazing Natural Pastures in the Wet Season of Guinea Savanna Region of Nigeria. World Journal of Agricultural Sciences 8 (1): 33-37.
Munawaroh, L. L., I G. S. Budisatria dan B. Suwignyo. 2015. Pengaruh pemberian fermentasi complete feed berbasis pakan lokal terhadap konsumsi, konversi pakan dan feed cost kambing bligon jantan. Buletin Peternakan. 39(3): 161-173.
National Research Council. 2007. Nutrient Requirements of Small Ruminants. National Academy Press. Washington, DC.
Pujaningsih, R.I, Tampubolon, B.I.M.T, Widianto dan Harjanti, D.W. 2018. Evaluation of the Effectiveness of the Use of Papaya Fruit Latex in Making Herbal Medicated Multinutrition Block as a Local Goat Feed Supplement. Journal of Animal Production. 20 (20).
Purbowati, E., I. Rahmawati dan E. Rianto. 2015. Jenis hijauan pakan dan kecukupan nutrien kambing Jawarandu di kabupaten Brebes Jawa Tengah. Pastura. 5(1): 10-14.
Rama, D. F.P.A., F. Fathul dan Erwanto. 2014. Pengaruh Imbangan Hijauan Berbanding Konsentrat terhadap Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik dan Kecernaan Protein pada Kambing Pejantan di Lingkungan Panas. J. Ilmiah Peternakan Terpadu. 2(1): 29 – 32.
Raguati. 2012. Suplementasi Mineral Blok Plus dalam Pakan Kambing Peranakan Ettawa terhadap Pertumbuhan dan Status Kesehatan. Agrinak. 2(1): 36-40
Retnani, Y., L. Herawati L dan S. Khusniati. 2011. Uji fisik ransum broiler stater bentuk crumble berperekat tepung tapioka, bentonit dan onggok. J Invit Theory Pract. 1:88-97.
Rudiah. 2011. Respon Kambing Kacang Jantan Terhadap Waktu Pemberian Pakan. Media Litbang Sulteng. 4(1): 67-74.
Salem, H.B and Nefzaoui, A. 2003. Feed blocks as alternative supplements for sheep and goats. Small Ruminant Research, 49(3), 275–288.
Salem, H.B, and Smith, T. 2008. Feeding strategies to increase small ruminant production in dry environments. Small Ruminant Research, 77(2-3), 174–194.
Simon, P. G. 2012. Prospek penerapan teknologi proses pakan berbasis hasil samping industry perkebunan dalam ruminansia kecil. Wartazoa. 22(2): 53-64.
Sumardianto, T. A. P., E. Purbowati, dan M. Masykuri. 2013. Karakteristik Karkas Kambing Kacang, Kambing Peranakan Ettawa dan Kambing Kejobong Jantan pada Umur Satu Tahun. Animal Agriculture Journal. 2(1):175 – 182.
Sutardi, T. 2001. Revitalisasi peternakan sapi perah melalui penggunaan ransum berbasis limbah perkebunan dan suplementasi mineral organik. Laporan akhir RUT VIII 1. Kantor Kementrian Negara Riset dan Teknologi dan LIPI.
Suwignyo, B., U. A. Wijaya, R. Indriani, A. Kurniawati, I. Widiyono, dan Sarmin. 2016. Konsumsi, Kecernaan Nutrien, Perubahan Berat Badan dan Status Fisiologis Kambing Bligon Jantan dengan Pembatasan Pakan. Jurnal Sains Veteriner. 34(2): 210-219.
Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan V. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawiro Kusuma dan S. Lebdosoekoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Toharmat, T., E. Nursasih, R. Nazilah, N. Hotimah, T. Q. Noerzihad, N.A. Sigit dan Y. Retnani. 2006. Sifat Fisik Pakan Kaya Serat dan Pengaruhnya terhadap Konsumsi dan Kecernaan Nutrien Ransum pada Kambing. Media Peternakan, 29 (3):146-154
Zarah, A. I., I. D. Mohammed dan F. I. Abbator. 2014. Rumen degradation characteristic of multinutrient blocks in Semi-Arid region of Nigeria. J. Animal Production. 16 (1) : 25-30.
Wadhwa, M and M.P.S. Bakshi. 2014. Nutritional evaluation of urea molasses multi-nutrient blocks containing agro-industrial wastes in buffaloes. Indian Journal of Animal Sciences 84 (5): 544–548.
Widiyanto, E. Pangestu, Surahmanto, V.D. Yunianto, B.I.M. Tampoebolon and B.W.H.E. Prasetiyono. 2015. Effect of Mineral Supplementation and Introduction of Setaria sphacelata Grass and Gliricidia sepium Legume on Productivity of Kacang Goat at Serang River Basin Upland Area, Central Java, Indonesia. Pakistan Journal of Nutrition. Volume: 14(8):440-446.
Yogyantara, A.P. I. K.D. I. W. Suarna dan N. N. Suryani. 2014. Pengaruh level konsentrat dalam ransum terhadap komposisi tubuh kambing. Peranakan etawah. Majalah Ilmiah Peternakan. 17(3): 113-116.



