/

Analisis Kesediaan, Komparasi Pendapatan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Petani Pengguna Combine Harvester dan Konvensional di Desa Sudipayung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal

  • lufita nur riza irma Universitas Diponegoro
  • Wiludjeng Roessali Program Studi Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang
  • Suryani Nurfadillah Program Studi Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang
Kata Kunci: Combine harvester, kesediaan adopsi, pendapatan

Abstrak

Mesin panen combine harvester merupakan mesin panen yang dapat merontokan, memisah, membersihkan gabah dan sortasi dalam sekaligus dengan tingkat kehilangan hasil rendah. Pemerintah mendukungan kegiatan pertanian salah satunnya dengan membagikan mesin panen combine harvester melalui pemerintahan desa. Dukungan dari pemerintah tersebut pada kenyataanya belum dapat dimanfaatkan secara maksimmal oleh petani yang cenderung lebih menyenangi panen konvensional dengan menggunakan banyak tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesediaan petani mengadopsi mesin combine harvester, perbedaan pendapatan petani konvensional dan pengguna mesin combine harvester, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan petani dalam mengadopsi mesin combine harvester. Metode penelitian adalah survei. Kesediaan petani mengadopsi mesin combine harvester dianalisis secara deksriptiv. Perbedaan pendapatan antar petani dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesedian petani mengadopsi mesin combine harvester dianalisis menggunakan uji regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesediaan petani mengadopsi mesin combine harvester berada pada kategori sedang artinya terdapat keragu-raguan petani untuk menggunakan mesin secara berulang kali. Terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan antara petani konvensional dengan pengguna mesin combine harvester. Pendapatan petani konvensional selama satu musim tanam sebesar Rp 7.293.516,-/ha dan petani pengguna mesin combine harvester sebesar Rp 9.865.203,-/ha. Perbedaan pendapatan secara signifikan dipengaruhi oleh perbedaan biaya produksi yang dikeluarkan petani selama satu musim tanam. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan petani dalam mengadopsi mesin combine harvester diantaranya adalah pengalaman bertani, pendidikan terakhir petani, pendapatan dan tingkat partisipasi petani. Faktor umur petani, luas lahan, dan status kepemilikan lahan tidak berpengaruh terhadap kesediaan petani dalam mengadopsi mesin combine harvester

Referensi

Amala, T. A., D. Chalil dan L. Sihombing. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi petani terhadap sistem pertanian organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai). Journal Agriculture and Agribusiness Socioeconomics. 2 (11): 1-12.

Anggreni, E. 2020. Analisis tingkat adopsi petani terhadap teknologi panen padi sawah dan hubungannya dengan faktor sosial ekonomi (kasus : Desa Sunggal Kanan, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang). (Skripsi). Medan. Universitas Sumatera Utara.

Anhar, R., E. Hayati dan Efendi. 2016. Pengaruh dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi plasma nutfah padi lokal asal Aceh. Jurnal Kawista. 1 (1) : 30-36.

Apriani, M., D. Rachmina dan A. Rifin. 2018. Pengaruh tingkat penerapan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) terhadap efisiensi teknis usahatani padi. J. Agribisnis Indonesia. 6 (2) : 119-132.

Asriani, W., T. I. Noor dan A. Y. Isyanto. 2020. Analisis perbedaan pendapatan pada usahatani padi sawah dan padi rawa (Suatu Kasus di Desa Sukanegara Kecamatan Labok Kabupaten Ciamis). Jurnal Agroinfo Galuh. 7 (1) : 160-165.

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. 2016. Penggunaan Mesin Indo Combine Harvester. Banten: Kementrian Pertanian.

BPS. 2020. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi menurut Provinsi 2018-2020. Jakarta : Badan Pusat Statistik.

BPS. 2017. Nilai Produksi dan biaya produksi per musim tanam per hektar budidaya tanaman padi sawah, padi lading, jagung dan kedelai. Jakarta : Badan Pusat Statistik.

Burhansyah, R. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi pertanian pada gapoktan PUAP dan non PUAP di Kalimantan Barat (Studi kasus : Kabupaten Pontianak dan Landak). Jurnal Informatika Pertanian. 23 (1) : 65-74.

Handayani, P. R. dan R. Norhaq. 2016. Analisis pendapatan usahatani padi (Oryza sativa L.) dengan metode SRI (System of rice intentification) di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. J. Magrobis. 16 (2) : 48-60.

Harefa, C. D. 2019. Tingkat adopsi teknologi petani terhadap program peningkatan produktivitas padi sawah (Kasus : Desa Lubuk Bayas Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai). (Skripsi). Medan. Universitas Sumatera Utara.

Hidayat, R. 2019. Respon petani padi terhadap penggunaan combine harvester di Desa Bontomacinna Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. (Skripsi). Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ishaq, M., A. T. Rumiati dan E. O. Permatasari. 2017. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi di Provinsi Jawa Timur menggunakan regresi semiparametrik spline. J. Sains dan seni. 6 (1) : 101-107.

Iswari, K. 2012. Kesiapan teknologi panen dan pascapanen padi dalam menekan kehilangan hasil dan meningkatkan mutu beras. Jurnal Litbang Pertanian. 31 (2) : 58-67.

Maksudi, I., Indra dan T. Fauzi. 2018. Efektivitas penggunaan mesin panen (combine harvester) pada pemanenan padi di Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 3 (1) : 140-146.

Moekasan, T. K. dan L. Prabaningrum. 2011. Penggunaan Pestisida Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Bandung Barat : Yayasan Bina Tani Sejahtera.

Novianti, A. S., R. Z. Syahni dan R. Khairati. 2019. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan peani dalam menggunakan benih padi bersertifikat di Nagari Sumani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. Journal Socio Economic on Tropical Agriculture. 1 (2) : 39-47.

Putri, C. A., O. Anwarudin dan D. Sulistyowati. 2019. Partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan dan asopsi pemupukan padi sawah di Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut. J. Agribisnis Terpadu. 12 (1) : 103-119

Rahmi, H. dan Fadli. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani terhadap penggunaan benih padi di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Jurnal AGRIFO. 2 (2) : 1-9.

Romansyah, E., N. Wahyuddin dan Nazaruddin. 2018. Uji performansi mesin pemanen dan perontok type mobil combine harvester terhadap kehilangan hasil padi. Jurnal Agrotek Ummat. 15 (1) : 55-59.

Silamat, E., Yuwana dan M. Z. Yuliarso. 2014. Analisis produktivitas usahatani padi sawah dengan menggunakan traktor tangan dan cara konvensional di Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal Agrisep. 14 (2) : 197-216.

Sudrajat. 2020. Kelayakan Usahatani padi dan pengaruhnya terhadap pendapatan petani di Desa Margoluwih Kecamatan Seyegan. Jurnal Majalah Geografi Indonesia. 34 (1) : 53-62.

Suganda, M. R., Kordiyana R. Rangga dan I. Listiana. 2020. Persepsi petani terhadap pemanfaatan bantuan combine harvester di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Jurnal Agribisnis Terpadu. 13 (1) : 154-166.

Susmawati. 2018. Analisis usaha tani padi (Oryza sativa L) dengan sistem jajar legowo 2:1 di Kelurahan Binuang Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal ZIRAA’AH. 43 (1) : 59-64.

Welang, F. R., J. N. K. Dumais dan M. M. Sendow. 2016. Analisis pendapatan usahatani padi sawah berdasarkan musim panen di Kelurahan Taratara Satu Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon. Jurnal Agri-Sosio Ekonomi. 12 (2) : 107-124.

Wulandari, Y. W. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi teknologi petani dalam penerapan sistem tanam jajar legowo 2:1 (Studi kasus: Desa Lubuk Rotan dan Melati II Kec. Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagi). (Tesis). Medan. Universitas Sumatera Utara.

Zulkarnain, Zakiah dan M. Putra. 2022. Presepsi Petani Terhadap Penerapan Rice Transplanter di Kecamatan Indrapuri dan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Paradigma Agribisnis. 4 (2) : 119-132.

Diterbitkan
2024-11-06