/

Analisis Kesediaan Membayar Konsumen Terhadap Produk Sayur Organik di Kota Semarang

  • Asri Ulina Banjarnahor Universitas Diponegoro
  • Agus Setiadi Program Studi Agribisnis, Universitas Diponegoro
Kata Kunci: CVM, Kesediaan membayar, Regresi Logistik, Sayur organik

Abstrak

Produk sayur organik mempunyai nilai jual yang cukup tinggi dibandingkan sayur anorganik, sehingga faktor harga menjadi salah satu penyebab konsumen menganggap produk sayur organik sebagai produk pangan yang mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen, menganalisis nilai rata-rata maksimum WTP konsumen yang bersedia membayar lebih untuk berbagai komoditas produk sayur organik dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesediaan membayar (WTP) kosumen terhadap berbagai komoditas produk sayur organik di Kota Semarang. Penelitian ini di laksanakan di 2 lokasi pasar modern di Kota Semarang dengan 100 responden yang dipilih dengan menggunakan metode accidental sampling dan quota sampling. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen, analisis contingent valuation methode (CVM) untuk menghitung nilai rata-rata maksimum willingness to pay (WTP)  dan analisis regresi logistik untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas konsumen adalah perempuan, berusia 41-50 tahun, pendidikan terakhir Strata 1, jumlah anggota keluarga 4 orang dan pendapatan Rp 3.000.000 – Rp 5.999.999. Sebanyak 82% bersedia membayar lebih dengan peningkatan 8,15% sampai dengan 9,34%. Faktor usia, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, pendapatan, harga produk dan kualitas produk secara serempak mempunyai pengaruh terhadap kesediaaan membayar konsumen produk sayur organik. Sedangkan secara pasial pendapatan dan harga produk berpengaruh terhadap kesediaan membayar kosumen produk sayur organik.

Referensi

Abdillah, R. F. (2014). Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay) Produk Healthy Food Beras Merah Pulen di Serambi Botani, Botani Square, Bogor. (Skripsi). Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Amanda, S. (2009). Analisis Willingness To Pay Pengunjung Objek Wisata Danau Situgede dalam Upaya Pelestarian Lingkungan. (Skripsi) Bpgor. Institut Pertanian Bogor.

Aufanada, V., Ekowati, T., & Prastiwi, W. D. (2017). Kesediaan membayar produk sayur organik di pasar modern Jakarta Selatan. J. of Agribusiness and Rural Development Research. 3(2): 67 – 75.

Badan Pusat Statistik. (2021). Kota Semarang dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik: Semarang.

Badan Pusat Statistik. (2022). Kota Semarang dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik: Semarang.

Hamzaoui, L., & Zahaf, M. (2012). Canadian Organic Food Consumers’ Profile and Their Willingness to Pay Premium Prices. J. of International Food and Agribusiness Marketing 24(1): 1 – 12.

Handoko, B. I. S., & Setiawan, I. (2021). Kesediaan membayar (willingness to pay) konsumen milenial dalam mengkonsumsi sayur organik (suatu kasus pada Warung Sehat 1000 Kebun, Kota Bandung). J. Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 7(1): 911 – 928.

Krystallis, A., & Chryssohoidis, G. (2005). Consumers’ willingness to pay for organic food. British Food Journal. 107(5): 320 – 343.

Kuncoro, M. (2009). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Kurniasih, P., & Prihtanti, T. M. (2019). Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian sayuran organic di Kota Salatiga. J. Ziraa’ah. 44(3) : 347 – 356.

Ladiyance, S., & Yuliana, L. (2014). Variabel-variabel yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat Bidaracina Jatinegara Jakarta Timur. J. Ilmiah Widya. 2(2):41-47.

Lemeshow, S., & Levy, P. S. (1997). Sampling of Populations Methods and Application. Wiley Publisher: New Jersey.

Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik). Salemba Empat: Jakarta.

Maghdalena, M., & Widiastuti, D. (2014). Analisis kesediaan membayar (WTP) program pengelolaan sampah dan pelestarian Cirata-Jawa Barat. J. Ilmiah Agribisnis dan Perikanan. 6 (3) : 73 – 81.

Novitasari, R., Malik, A., & Nurchaini, D. S. (2018). Hubungan karakteristik konsumen dengan kesediaan membayar (willingness to pay) terhadap kenaikan harga beras di kota Sungai Penuh. J. Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis. 21(1): 1 – 12.

Organic Institute. (2019).Statistik Pertanian Organik Indonesia. Penerbit Aliansi Organis Indonesia: Bogor.

Rahayu, D. A., Hapsari, T. D., & Adam, J. (2017). Analisis kesediaan membayar (willingness to pay) beras cerdas CV AN-Nahlah di Kabupaten Jember. JSEP. 10(1): 17 - 30.

Riana, E. T., Mukson, dan Roessali, W. (2019). Analisis kesediaan membayar (willingness to pay) konsumen terhadap berbagai jenis beras organik di Kota Semarang (kasus di pasar modern Gelael Signature). J. Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 3(4): 689 – 700.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta: Bandung.

Sumarwan, U. (2015). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia: Bogor.

Supriyitno, A., Rochaeni, S., & Purnomowati, R. (2015). Pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi konsumen terhadap keputusan pembelian pada Restoran Gado-Gado Boplo (studi kasus: Restoran Gado-Gado Boplo Panglima Polim Jakarta Selatan). J. Agribisnis. 9(2): 177 – 214.

Yunus, I. W., Siswadi, B., & Syakir, F. (2019). Analisis Kesediaan membayar (willingness to pay) sayur organik dan faktor yang mempengaruhi di kota Malang. J. Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 7(4): 1 – 8

Diterbitkan
2024-11-06