Clustering Area to Reduce Stunting Rates in Central Java
Abstrak
Percepatan penurunan angka stunting menjadi fokus pemerintah sampai dengan akhir tahun 2024. Upaya penurunan angka stunting perlu memperhatikan variabel faktor penyebab balita stunting dan karakteristik wilayah agar dapat diperoleh hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan faktor penyebab balita stunting. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menentukan kebijakan terkait penurunan angka stunting yang lebih tepat dengan memperhatikan karakteristik wilayah. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan analisis cluster. Pengelompokan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan analisis cluster menghasilkan tiga cluster yaitu cluster dengan faktor stunting rendah, sedang, dan tinggi. Kabupaten/kota pada cluster pertama memerlukan peningkatan akses sanitasi layak, kepemilikan JKN, dan peningkatan kesejahteraan. Cluster kedua perlu difokuskan pada peningkatan kepemilikan JKN, sedangkan cluster ketiga perlu berfokus pada peningkatan cakupan ASI eksklusif dan IMD.
Referensi
2. Fadilah, A., Pangestu, M. N., Lumbanbatu, S., & Defiyanti, S. (2022). Pengelompokan Kabupaten/Kota Di Indonesia Berdasarkan Faktor Penyebab Stunting Pada Balita Menggunakan Algoritma K-Means. JIKO (Jurnal Informatika Dan Komputer), 6(2), 223.
3. Fadliana, A., & Darajat, P. P. (2019). Pemetaan Faktor Risiko Stunting Berbasis Sistem Informasi Geografis Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression. Jurnal IKRAITH-INFORMATIKA, 5(3), 91–102.
4. Kemenkes. (2019). Laporan Akhir Penelitian Status Gizi Balita Tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–150. https://cegahstunting.id/unduhan/publikasi-data/
5. Kemenkes. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–168.
6. Kemenkes. (2022). Menkes Budi Pastikan Penanganan Stunting di Daerah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
7. Kemenkes. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kemenkes, 1–7.
8. Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, November, 1–51. https://www.bappenas.go.id
9. LT, A., Winner, Lazarus, & Pontoh, R. S. (2021). Application of Clustering Using The K-Means Method in Indonesian Provinces Based on Infrastructure Data in 2020. E-Prosiding Nasional, Snso.
10. Mattjik, A. A., & Sumertajaya, I. M. (2011). Sidik Peubah Ganda. IPB Press.
11. Nugraheni, D., Nuryanto, N., Wijayanti, H. S., Panunggal, B., & Syauqy, A. (2020). Asi Eksklusif Dan Asupan Energi Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Usia 6 – 24 Bulan Di Jawa Tengah. Journal of Nutrition College, 9(2), 106–113. https://doi.org/10.14710/jnc.v9i2.27126
12. Raden, A. L. N., & Pramaputri, D. D. (2021). Analisis Biplot Atas Kinerja Pemerintah Dalam Penanganan Stunting Di Indonesia. Jurnal Anggaran Dan Keuangan Negara Indonesia (AKURASI), 3(1), 116–135. https://doi.org/https://anggaran.e-journal.id/akuras
13. Santoso, S. (2014). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Edisi Revi). PT Elex Media Komputindo.
14. Sarwani Sri Rejeki, D., Pramatama, S., Manajemen Rumah Sakit, M., Jenderal Soedirman Purwokerto, U., Masyarakat, K., & Ilmu Kesehatan, F. (2022). Literatur Review : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita di Negara Berkembang. Jurnal Pendidikn Tambusai, 6 Nomor 2(2614–3097), 11647–11656.
15. Satriawan, D., & Styawan, D. A. (2021). Pengelompokan Provinsi Di Indonesia Berdasarkan Faktor Penyebab Balita Stunting. Jurnal Statistika Dan Aplikasinya, 5(1), 61–70. https://doi.org/10.22435/hsr.v24i4.4341
16. Zairinayati, Z., & Purnama, R. (2019). Hubungan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting pada Balita. Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 10(1).



