/

IDENTIFIKASI SISTEM TANAM DAN VARIETAS PADI YANG DIKEMBANGKAN PETANI DI KABUPATEN PEMALANG

  • Alfina Handayani Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Tengah
Kata Kunci: sistem tanam, varietas padi, Kabupaten Pemalang

Abstrak

Peningkatan produktivitas padi masih menjadi prioritas utama Pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, namun masih terdapat sejumlah kendala terutama dari sisi adopsi teknologi oleh petani. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi budidaya petani terutama dari sisi sistem tanam, varietas yang dikembangkan dan alasan pemilihan varietas di tiga tipe topografi lahan yang berbeda (rendah, menengah, tinggi). Pengambilan sampel dilakukan secara purposif dengan jumlah sampel seluruhnya ada 45 petani yang membudidayakan padi. Pengumpulan data meliputi pengamatan langsung (observasi) dan wawancara terstruktur. Data selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam yang berkembang di tiga tipe topografi adalah sistem tanam tegel, teknologi seperti jajar legowo dan SRI masih sedikit dikembangkan. Kondisi ini disebabkan karena sistem tanam baru membutuhkan tenaga trampil, biaya pengolahan tanah yang lebih mahal dan terbatasnya pengetahuan petani. Varietas lokal sudah lama ditinggalkan petani, saat ini beberapa VUB lebih banyak mendominasi pertanaman padi. Pertimbangan pemilihan varietas utamanya adalah karena produksi tinggi dan ketahanan terhadap penyakit. Selain itu, kemudahan petani dalam memperoleh benih padi di toko pertanian terdekat juga menjadi pertimbangan. Oleh karena itu, upaya pendampingan yang lebih intensif baik melalui pertemuan kelompok tani dan perbaikan sarana pendukung sangat penting. Pemerintah daerah perlu meningkatkan keterjangkauan petani terhadap benih bermutu.

Referensi

Anggraini, F., A.Suryanto, N. Aini, 2013. Sistem Tanam dan Umur Bibit Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Varietas Inpari 13. Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1 No. 2 Mei-2013.

Arikunto dan Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta).

BPS, 2013. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Kerjasama antara Bappenas, BPS dan UNSFA. ISBN: 978-979-064-606-3.

BPS, 2019a. Rata-Rata Konsumsi per Kapita Seminggu Beberapa Macam Bahan Makanan Penting,2007-2018.https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/950/rata-rata- konsum si-per-kapita-seminggu-beberapa-macam-bahan-makanan-penting-2007-2018.html. Diakses pada Juli 2020.

BPS, 2019b. Jawa Tengah dalam Angka Tahun 2019.

BPS, 2019c. Kabupaten Pemalang dalam Angka Tahun 2019.

BPS, 2020. Statistik Indonesia Dalam Infografis 2020.

BPTP Jambi, 2013. Sistem Tanam Jajar Legowo.Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.

González, V., P. Ibarrarán, A. Maffioli, and S. Rozo, 2009. The Impact of Technology Adoption on Agricultural Productivity: The Case of the Dominican Republic. IDB Publications (Working Papers) 3017, Inter-American Development Bank.

Handayani, A., 2017. Studi Komparasi Usahatani Padi di Tiga Tipe Topografi di Kabupaten Pemalang. Prosiding Seminar Nasional Tahun 2017. “ Inovasi dan Kreasi Memajukan Jawa Tengah. Semarang 14-15 Desember 2017. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Tengah. ISBN 978-602-8916-33-2.

Hiola N.A. dan Indriana, 2018. Tingkat Adopsi Inovasi Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Tanaman Padi Di Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Jurnal Agropolitan Volume 5 Nomor 1 Bulan Juli 2018. Hal 53-62.

Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia

Putra, S., 2011. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Peningkatan Hasil Padi Gogo Varietas Situ Patenggang. Agrin Vol. 15, No. 1, April 2011

Sari, D.N. Sumardi dan E. Suprijono, 2014. Pengujian Berbagai Tipe Tanam Jajar Legowo terhadap Hasil Padi Sawah Akta Agrosia Vol. 17 No. 2 hlm 115 - 124 Juli - Desember 2014 ISSN 1410-3354

Sabarella, 2019. Konsumsi Dan Neraca Penyediaan - Penggunaan Beras. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal, Kementrian Pertanian. Buletin Konsumsi Pangan, Vol 10, No 1 Tahun 2019. Hal 11-22.

Satoto, M.J. Mejaya, Y. Widyastuti, dan I. A. Rumanti, 2013. Stabilitas dan Potensi Hasil Varietas Unggul Baru Padi Hibrida. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol. 32 No. 2 2013.

Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. UI Press. Jakarta. 137 hlm.

Setiawan, I.G.B.D. dan N.W.S. Astiti, 2017. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi Inovasi Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1 Di Subak Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Jurnal Manajemen Agribisnis Vol.5, No.2, Oktober 2017. Hal 1-6.

Sirnawati, E. dan Sumedi, 2019. Faktor Penentu Adopsi Paket Teknologi Jajar Legowo Super:Studi Kasus di Sentra Produksi Padi Nasional. Penelitian Pertanian Tanaman PanganVol. 3 No. 3 Desember 2019: 143-152

Suhendrata, T., 2017. Pengaruh Jarak Tanam Pada Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Pertumbuhan, Produktivitas Dan Pendapatan Petani Padi Sawah Di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. SEPA (Jurnal Sosial Ekonomi Pangan dan Bisnis), Vol 13, No 2 (2017). DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.v13i2.21030

Tiamiyu, S.A., J.O. Akintola dan M.A.Y. Rahji, 2009. Technology Adoption and Productivity Difference among Growers of New Rice for Africa in Savanna Zone of Nigeria. Tropicultura, 2009, 27, 4, 193-197.

Witjaksono, J. 2018. Kajian Sistem Tanam Jajar Legowo untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi di Sulawesi Tenggara. Pangan. Vol. 27 No. 1 April 2018. Hal 1-8. 10.33964/jp.v27i1.400

Widyayanti, S. Kristamtini dan Sutarno, 2011. Daya Hasil Tiga Varietas Unggul Baru Padi Sawah Di Kebon Agung. Widyariset, Vol. 14 No.3, Desember 2011

Diterbitkan
2020-06-03