KUALITAS FISIK ORGANOLEPTIS, HARDNESS DAN KADAR AIR PADA BERBAGAI PAKAN TERNAK BENTUK PELLET
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas organoleptis, tingkat kekerasan pellet (hardness) dan kadar air berbagai pakan ternak bentuk pellet. Penelitian menggunakan metode diskriptif. Pakan pellet yang digunakan adalah 8 jenis pakan pellet dari berbagai jenis ternak yaitu; pakan pellet ayam petelur grower; pakan pellet ayam broiler starter; pakan pellet sapi potong; pakan pellet sapi perah; pakan pellet kuda; pakan pellet itik petelur; pakan pellet babi penggemukan dan pakan pellet domba penggemukan yang didapatkan dari berbagai kios pakan ternak di Jawa Tengah. Parameter yang diamati adalah kualitas fisik organoleptik, tingkat kekerasan (hardness) dan kadar air. Hasil pengujian menunjukkan bahwa uji fisik organoleptis, hardness dan kadar air sangat berpengaruh pada kualitas pakan pellet namun warna pellet cenderung tidak ada perbedaan. Kesimpulan penelitian ini adalah pengujian kualitas pakan pellet pada berbagai ternak dapat dilakukan secara fisik organoleptis, hardness dan kadar air
Referensi
Ahmad, Z. R. 2009. Cemaran kapang pada pakan dan pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian. 28(1):15-20.
Akbar, M. R. L., D. M. Suci dan I. Wijayanti. 2017. Evaluasi kualitas pellet pakan itik yang disuplementasi tepung daun mengkudu (Morinda citrifolia) dan disimpan selama 6 minggu. J. Buletin Makanan Ternak. 104 (2) : 31 – 48.
Alviato, A., Muhtarudin dan Erwanto. 2015. Pengaruh penambahan berbagai jenis sumber karbohidrat pada silase limbah sayuran terhadap kualitas fisik dan tingkat palatabilitas silase. J. Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(4) : 196 – 200.
Behnke, K. C. 1996. Feed manufacturing technology : current issues and challenges. Anim. Feed Sci. Tech. 62 : 49 – 57.
Colovic, R., D. Vukmirovic, R. Matulaitis, S. Bliznikas, V. Uchockis, V. Juskiene and J. Lecvic. 2010. Effect of die channel press way length on physical quality of pellets cattle feed Food and Feed Research. 1 : 1 – 6.
Ilmiawan, T., B. Sulistiyanto dan C.S. Utama. 2015. Pengaruh penambahan pollard fermentasi dalam pellet terhadap serat kasar dan kualitas fisik pellet. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah. 13(2): 143 – 152
Ismi, R. S., R. I. Pujaningsih dan S. Sumarsih. 2017. Pengaruh penambahan level molases terhadap kualitas fisik dan organoleptik pellet pakan kambing periode penggemukan. JIPT. 5 (3) : 58 – 63.
Hidayah, N., I. P. Retno dan I. M. T. Baginda. 2017. Kualitas fisik organoleptic limbah tauge kacang hijau yang difermentasi menngunakan Trichoderma harzianum dengan aras starter dan lama pemeraman yang berbeda. Buletin Sintesis. 21(4): 21 – 25.
Jaelani, A., S. Dharmawati dan W. A. cahyono. 2016. Pengaruuh tumpukan dan lama masa simpan pakan pellet terhadap kualitas fisik. ZIRAA’AH. 41 (2) : 261 – 268.
Juniyanto, M. I. R., I. Susilawati, dan H. Supratman. 2015. Ketahanan dan kepadatan pellet hijauan rumput raja (Pennisetum purpuphoides) dengan penambahan berbagai dosis bahan pakan sumber karbohidrat. Jurnal Universitas Padjadjaran 4(2) : 1 – 13.
Ketaren, P.P. 2010. Kebutuhan gizi ternak unggas di Indonesia. J. Wartazoa, 20 (4).
Krisnan,R. 2008. Perubahan karakteristik fisik konsentrat domba selama penyimpanan. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. “Inovasi Teknologi Pendukung Pengembangan Agribisnis Peternakan Ramah Lingkungan. Bogor, 11 – 12 November 2008. Hal. 491 – 497.
Krisnan, R. dan S. P. Ginting. 2009. Prospek penggunaan pakan komplit pada kambing tinjauan manfaatdan aspek bentuk fisik pada kambing serta respon ternak. J. Wartazoa. 19 (2) : 64 – 75.
Krisnan, R. dan S. P. Ginting. 2009. Penggunaan Solid Ex-Decanter sebagai Binder Pembuatan Pakan Komplit Berbentuk Pellet : Evaluasi Fisik Pakan Komplit Berbentuk Pellet. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 13 - 14 Agustus 2009. Hal : 480 – 486.
Kurniawan, H., R. Utomo dan L. M. Yusiwati. 2016. Kualitas nutrisi kepala (Cocos nucifera L.) fermentasi menggunakan Aspergillus niger. Buletin Peternakan. 40 (1) : 26 – 33.
Midayanto, D. dan S. Yuwono. 2014. Penentuan atribut mutu tekstur tahu untuk direkomendasikan sebagai syarat tambahan dalam standar nasional indonesia. J. Pangan dan Agroindustri. 2(4) : 259-267.
Muramatsu, K., A. Massuquetto, F. Dahlke and A. Maiorka. 2015. Factors that affect pellet quality : a review. J. of Anim Sci and Tech. 5 : 717 – 722. DOI: 10.17265/2161-6256/2015.09.002.
Nurhayatin, T. dan M. Puspitasari. 2017. Pengaruh cara pengolahan pati garut (Maranta arundinacea) sebagai binder dan lama penyimpanan terhadap kualitas fisik pellet ayam broiler. JANHUS. 1 (2) : 32 – 40.
Rahmana, I., D. A. Mucra dan D. Febrina. 2016. Kualitas fisik pellet ayam broiler periode akhir dengan penambahan feses ternak dan bahan perekat yang berbeda. J. Peternakan. 13 (1) : 33 – 40.
Rakhmawati, Y. E., B. Sulistiyanto dan S. Sumarsih. 2017. Mutu fisik organoleptik pellet limbah penetasan dengan penambahan bentonit dan lama penyimpanan yang berbeda. Prosiding Seminan Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Bogor 8 – 9 Agustus 2017. p. 656 – 663. DOI: http://dx.doi.org/10.14334/Pros.Semnas.TPV-2017-p.656-663
Retnani, Y., Y. Harmiyanti, D.A.P. Fibrianti dan L. Herawati. 2009. Pengaruh penggunaan perekat sintetis terhadap ransum ayam broiler. J. Agripet. 9 :1 – 9.
Siregar, E. Alawiyah., H. Rusmarilin, dan L.N. Limbong. 2015. Pengaruh lama blansing dan jumlah gula terhadap mutu manisan basah sawi pahit. J. Rekayasa Pangan dan Pertanian. 3(2) : 1- 7.
Solihin, Muhtarudin dan R. Sutrisno. 2015. Pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar air kualitas fisik dan sebaran jamur wafer limbah sayuran dan umbi-umbian. J. Ilmiah Peternakan Terpadu. 3 (2): 48-54. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v3i2.p%25p
Suhendra, D., G. T. Anggiati, S. Sarah, A. F. Nasrullah, A. Thimoty dan D. W. C. Utama. 2015. Tampilan kualitas susu sapi perah akibat imbangan konsentrat dan hijauan yang berbeda. J. Ilmu-ilmu Peternakan. 25 (1): 42-46. DOI: 10.21776/ub.jiip.2015.025.01.06
Sulistyanto, B., C. S. Utama dan S. Sumarsih. 2016. Kualitas fisik organoleptik pellet limbah penetasan sebagai bahan pakan alternative pada aras penambahan bentonite yang berbeda. Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan ke-8. Sumedang, 16 November 2016. Fakultas Peternakan, Universitas Padjajaran, Bandung. Hlm. 125-129.
Susilawat, I. dan L. Khairini. 2017. Introduksi pembuatan pellet hijauan pakan ternak ruminansia di Arjasari Kabupaten Bandung. J. Pengabdian Kepada Masyarakat. 1 (4) : 244 – 247.
Syamsu, J. A. 2007. Karakteristik fisik pakan itik bentuk pellet yang diberi bahan perekat berbeda dan lama penyimpanan yang berbeda. J. Ilmu Ternak 7 (2) : 128 – 134.
Trisyulianti, E., Suryahadi dan V. N. Rakhma. 2003. Pengaruh penggunaan molases dan tepung gaplek sebagai bahan perekat terhadap sifat fisik wafer ransum komplit. Med.Pet. 26: 35-40.
Utama, C. S., Zuprizal, C. Hanim dan Wihandoyo. 2018. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat selulolitik yang berasal dari jus kubis terfermentasi. J. Aplikasi Teknologi Pangan. 7(1): 1 – 6.
Widiyastuti, T., C. H. Prayitno dan Munasik. 2004. Kajian kualitas fisik pellet pakan komplit dengan sumber hijauan dan binder yang berbeda. Anim Prod. 6: 43-48.
Wulandari, C. A., W. Hersoelistyorini dan Nurhidajah. 2017. Pembuatan tepung gadung (dioscorea hispidia dennst) melalui proses perendaman menggunakan ekstrak kubis fermentasi. Prosiding Seminar Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Semarang. 423 – 430.



