/

PADANAN BONITA DENGAN KELAS KESESUAIAN LAHAN HUTAN TANAMAN JATI

  • Heru Dwi Riyanto Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS-Solo
Kata Kunci: Kelas Keseuaian Lahan (KKL), Hutan Jati, Bonita

Abstrak

Untuk menunjukkan kualitas lahan agar lebih cepat diketahui pada hutan tanaman yang telah dikelola secara baik, dilakukan melalui pendekatan bonita. Bonita sebagai penilai kualitas lahan adalah kelas kesuburan tanah pada suatu lahan hutan tanaman yang disusun dengan parameter peninggi dan umur tegakan. Bila lahan tersebut belum dikelola atau baru saja dilakukan penanaman maka akan menjadi pembatas untuk mengetahui kelas kualitas lahannya. Sehingga diperlukan pendekatan lain selain bonita.  Pendekatan tersebut adalah Kelas Kesesuaian Lahan (KKL), pendekatan KKL merupakan pendekatan melalui pengukuran parameter-parameter lingkungan secara langsung. Hasil data Inventarisasi Sumber Daya lahan (ISDL) dari masing-masing titik amatan diolah secara sistematik dan diklasifikasikan berdasarkan atas sifat-sifat potensi dan penghambat. Analisa data ISDL ini akan menghasilkan kelas KKL  tiap titik amatan. Untuk selanjutnya KKL akan diklasifikasikan ke dalam 3 kelas yaitu: S1 (sangat sesuai), S2 (sesuai), S3 (sesuai marjinal). Untuk lebih mengintegrasikan dua pendekatan tersebut, maka perlu sinkronisasi antar dua pendekatan tersebut. Hasil sinkronisasi antara bonita dengan KKL tersebut diharapkan dapat mengevaluasi lahan hutan jati dalam keadaaan apapun, baik dalam keadaan lahan belum tertanami, lahan dengan tanaman muda yang belum dapat dievaluasi secara bonita. Hasil sinkronisasi tersebut adalah sebagai berikut: Bonita 4 – 5 (Sangat baik untuk jati) = S1 (Sangat sesuai untuk Jati), Bonita 3,5 (Baik untuk jati) = S2 (Sesuai untuk Jati). Hasil sinkronisasi ini menunjukan KKL dapat dipergunakan untuk menilai/mengevaluasi kesuburan lahan hutan jati.

Referensi

Jurnal

Parthama Putra IB, Sofwan B., Djoko, W., Harbagung, dan Haruni, K. 1999. Petunjuk Teknis Penentuan Bonita Hutan Tanaman Industri. Badan Litbang Kehutanan dan Perkebunan, Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor.

Priyono, C. N.S; Savitri, E. 1998. Metode Penentuan Kesesuaian Lahan Terhadap Jenis Tanaman. Pedoman Teknis. Info DAS No. 3 tahun 1998. Balai Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Badan Litbang Kehutanan. Surakarta.

Puslitbang Perum Perhutani. 2007. Studi Tapak (Site) Pada Pengelolaan Hutan Jati. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani.

Riyanto, H.D dan Pahlana, H.U.W. 2012. Kajian Evaluasi Lahan Sistem Bonita Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 9 No.1 Maret 2012. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Pusat Penelitian Dan Pengembangan peningkatan Produktivitas Hutan. Bogor.

Riyanto, H.D, B. Harijadi, P.B. Putra. 2020. Hubungan Bonita dengan Kelas Kesesuaian Lahan (KKL) Hutan Tanaman Jati Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020

Sajjaduzzaman. Md, Abdus Subhan. M, Ralph. M, Nur Muhammad dan Muhammad, T.K. 2005. Site Index For Teak (Tectona grandis Linn. F.) In Forest Plantation Of Bangladesh. International Journal Of Agriculture and Biology. Vol.7, No.4.

Yunianto, Z dan Muhadi. 2010. Erosi Pada Hutan Jati. Warta Puslitbang Volume XIII No. 01 Januari 2010. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani.

Buku

Fletcher, J.R; Gibb, R.G. 1990. Land Resources Survey Handbook for Soil Conservation Planning in Indonesia. DSIR Land Resources Scientific Report 11.127.pgs. Published jointly by DSIR Land Resources, New Zealand, Department of Scientific and Industrial Research, and the Directorate General Reforestation and Land Rehabilitation, Ministry of Forestry, Indonesia. Jakarta.

Ritung S.; Wahyunto; Agus, F.; Hidayat H., 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan: dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre.

Simon, H. 2007. Hutan Jati dan Kemakmuran: Problematika dan Strategi Pemecahannya. Cetakan II. BIGRAF Publishing. Yogyakarta.

Prosiding

Sukresno, U.H. Murtiono, A.B. Supangat dan C.N.S. Priyono. 2003. Pengaruh Pengelolaan Hutan Jati Terhadap Tata Air : Studi Kasus di Sub DAS dalam Kawasan Hutan Jati (Modang dan Cemoro) dan Luar Kawasan Hutan Jati (Grojogan). Temu lapang dan Ekspose Hasil-Hasil Penelitian UPT Badan Litbang Kehutanan Wilayah Sumatera. Palembang, 9-10 Desember 2003

Diterbitkan
2021-07-15